Bisakah Trump benar-benar mengambil alih Terusan Panama dan mengganti nama Teluk Meksiko? | Berita Donald Trump

Saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya pada hari Senin, ia mengulangi keinginannya untuk mengakuisisi Terusan Panama dan mengganti nama Teluk Meksiko dalam pidato pengukuhannya.

Trump telah berbicara tentang terusan dan Teluk Meksiko sebelumnya. Pada hari Senin, dia memberi isyarat bahwa dia serius untuk melanjutkan kedua ide tersebut – dan segera.

Namun sekuat apa pun presiden AS, bisakah Trump benar-benar mengambil alih Terusan Panama dan mengganti nama Teluk Meksiko? Dan apa saja yang tercakup di dalamnya?

‘Manifest Destiny’: Apa yang Trump katakan saat pelantikannya?

Dalam pidato pengukuhannya, Trump menyuarakan impian perluasan wilayah Amerika. Saat menguraikan rencana eksplorasi ruang angkasa, ia menggunakan doktrin ekspansionis abad ke-19 “Manifest Destiny” yang menyatakan bahwa AS ditakdirkan untuk melakukan ekspansi teritorial.

“Kami akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika,” katanya, nada ambisiusnya diselingi jeda untuk menahan kegembiraannya. Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang dikalahkan Trump pada pemilu tahun 2016 untuk pertama kalinya berkuasa, tertawa terbahak-bahak di hadapan penonton di belakangnya saat dia menyelesaikan kalimatnya.

Trump memuji mantan presiden AS termasuk William McKinley dari Partai Republik, yang menjadi presiden dari tahun 1897 hingga 1901. Ia juga mengakui mantan Presiden Theodore Roosevelt Jr, anggota Partai Republik yang menjabat dari tahun 1901 hingga 1909. Ia mengeluarkan perintah eksekutif agar Gunung Denali di Alaska diganti namanya menjadi Gunung McKinley setelah mantan presiden. Nama gunung tersebut diubah dari McKinley menjadi Denali oleh mantan Presiden Partai Demokrat Barack Obama pada tahun 2015, mencerminkan nama yang digunakan oleh masyarakat dan penduduk Pribumi Alaska untuk gunung tersebut.

Kepada Roosevelt, ia menghubungkan pembangunan Terusan Panama, jalur air buatan di Tanah Genting Panama, yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Kanal ini sebagian besar dibangun oleh AS antara tahun 1904 dan 1914, di bawah pengawasan Roosevelt.

Trump mengatakan terusan itu “dengan bodohnya diberikan kepada negara Panama” oleh AS.

Dia menambahkan: “Kami telah diperlakukan dengan sangat buruk karena pemberian bodoh yang seharusnya tidak pernah diberikan ini, dan janji Panama kepada kami telah dilanggar.

“Yang terpenting, Tiongkok mengoperasikan Terusan Panama. Dan kami tidak memberikannya kepada Tiongkok. Kami memberikannya kepada Panama, dan kami mengambilnya kembali.”

Trump memiliki sejarah yang kontroversial dengan Panama. Pada tahun 2018, Trump harus menyerahkan namanya dari Trump International Hotel and Tower di Panama setelah berselisih dengan pemilik hotel mayoritas.

Pada hari Senin, Presiden Panama Jose Raul Mulino menolak klaim yang dibuat Trump dalam pidato pelantikannya. “Atas nama Republik Panama dan rakyatnya, saya harus menolak secara komprehensif kata-kata yang dilontarkan Presiden Donald Trump mengenai Panama dan terusan itu, dalam pidato pengukuhannya,” ujarnya dalam pernyataan yang diterjemahkan oleh kantor berita. “Tidak ada negara mana pun di dunia yang ikut campur dalam pemerintahan kami.”

Siapa pemilik Terusan Panama?

Pemerintah Panama memiliki kanal sepanjang 82 km (51 mil).

Panama diserahkan kepemilikan terusan tersebut pada tanggal 31 Desember 1999, berdasarkan perjanjian tahun 1977 yang ditandatangani oleh mantan Presiden AS Jimmy Carter dan mantan pemimpin Panama Omar Torrijos.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pemerintah AS melepaskan kendali atas terusan tersebut pada tahun 2000. Perjanjian tersebut memberikan AS wewenang untuk memelihara dan mengoperasikan terusan tersebut. Kapal dari negara mana pun bisa melintasi kanal tersebut. Perjanjian tersebut tidak memiliki klausul yang mengizinkan AS untuk mengambil alih kepemilikan terusan tersebut.

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa biaya transit kanal harus “adil, masuk akal, setara, dan konsisten dengan hukum internasional”.

“Tujuan perjanjian kami dan semangat perjanjian kami telah dilanggar sepenuhnya. Kapal-kapal Amerika dikenakan tarif yang berlebihan dan tidak diperlakukan secara adil dalam cara, bentuk, atau bentuk apa pun. Dan itu termasuk Angkatan Laut Amerika Serikat,” kata Trump saat pidato pengukuhannya.

Pada tahun 2023, Terusan Panama terkena dampak kekeringan di Amerika Tengah. Lalu lintas yang melintasi jalur air telah berkurang sebesar 29 persen pada tahun fiskal terakhir. Antara Oktober 2023 dan September 2024, 9,944 kapal melintasi terusan tersebut, dibandingkan dengan 14,080 kapal pada tahun sebelumnya.

Presiden Panama Mulino mengatakan bahwa tarif yang menaikkan biaya terusan “tidak ditetapkan secara tiba-tiba” pada akhir Desember 2024, setelah Trump pertama kali berbicara tentang akuisisi terusan tersebut.

Tiongkok tidak memiliki terusan tersebut. Meskipun demikian, CK Hutchison, sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong, telah mengelola dua pelabuhan terusan tersebut, yang terletak di pintu masuk Karibia dan Pasifik, sejak tahun 1997. Dalam pernyataannya pada bulan Desember, Mulino juga mengatakan bahwa Tiongkok tidak memiliki Terusan Panama, dan “ setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik (Panama)”.

Bisakah Trump merebut Terusan Panama?

Sebuah artikel yang diterbitkan oleh lembaga pemikir yang bermarkas di Washington, DC, Atlantic Council, pada hari Senin mengatakan bahwa salah satu cara Trump dapat “mengambil kembali” terusan tersebut adalah dengan meningkatkan investasi AS di dalamnya, dan dengan berinvestasi pada bisnis yang secara langsung dan tidak langsung mengoperasikan terusan tersebut.

Trump belum merinci bagaimana ia akan mengambil alih terusan tersebut, namun ia tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi untuk perluasan wilayah. Dia juga berbicara tentang keinginannya untuk mengakuisisi Greenland dan Kanada sejak dia terpilih.

Terusan ini menyumbang sekitar 2,5 persen perdagangan laut global dan 40 persen dari seluruh lalu lintas peti kemas AS.

Jika Trump mengambil alih Terusan Panama, “itu akan menjadi pelanggaran terhadap Piagam PBB, dokumen pemerintahan yang telah membingkai hubungan internasional sejak perang dunia kedua,” menurut James Bays dari Al Jazeera. Sebab, terusan tersebut merupakan bagian dari Panama yang merupakan negara berdaulat.

Berapa banyak orang yang tewas saat membangun Terusan Panama?

Saat pelantikannya, Trump mengatakan AS “kehilangan 38.000 nyawa akibat pembangunan Terusan Panama”.

Dalam wawancara pada Agustus 2023, Trump mengatakan kepada pembawa acara konservatif Tucker Carlson, “Jadi kami membangun sesuatu yang disebut Terusan Panama.”

“Kami kehilangan 35.000 orang karena nyamuk, malaria. Kami kehilangan 35.000 orang saat membangun gedung — kami kehilangan 35.000 orang karena nyamuk. Jahat. Mereka harus membangun di bawah jaring.”

Pada bulan September 2023, fakta BBC memeriksa klaim ini dengan berbicara kepada Matthew Parker, penulis Hell’s Gorge: The Battle to Build the Panama Canal. Parker mengatakan, banyak nyawa yang hilang selama pembangunan kanal karena penyakit yang ditularkan nyamuk seperti malaria dan demam kuning. Ia menambahkan, penyakit lain juga merajalela, antara lain tipus, kolera, dan demam air hitam.

Pada tahun 1880, Perancis mulai menggali terusan tersebut, dipimpin oleh Ferdinand de Lesseps, yang membangun Terusan Suez di Mesir. Upaya Perancis tersebut berlangsung selama sembilan tahun hingga mereka bangkrut.

Ketika ditanya berapa banyak orang yang tewas dalam pembangunan kanal selama upaya Perancis, Parker mengatakan, “perkiraan kasarnya adalah sekitar 25.000 orang”. Ia menambahkan, yang meninggal bukan hanya pekerja, tapi juga insinyur. Dia mengatakan ini termasuk insinyur dari Perancis dan pekerja dari Jamaika, Amerika Tengah dan Kolombia.

Parker mengatakan bahwa selama upaya Amerika untuk membangun terusan tersebut, “Sekitar 6.000 orang meninggal, hampir semuanya berasal dari Barbados. Dari 6.000 orang tersebut, ada sekitar 300 orang Amerika yang meninggal.”

Bisakah Trump mengganti nama Teluk Meksiko?

Secara teknis, ya, tapi negara-negara lain di dunia tidak akan setuju dengan perubahan nama jurang yang dilakukan Trump.

Teluk Meksiko dibatasi oleh negara bagian timur Tamaulipas, Veracruz, Tabasco, Campeche, Yucatan dan Quintana Roo; dan negara bagian di Gulf Coast Amerika Serikat: Texas, Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida.

Tidak ada hukum internasional formal yang menentukan apa yang disebut ruang maritim bersama atau wilayah yang disengketakan secara universal. Namun, Biro Hidrografi Internasional (IHB) menstandarkan nama dan menyelesaikan konflik.

Di AS, Dewan Nama Geografis AS mengawasi tata nama geografis. Situs web dewan mengatakan bahwa mereka “mengecilkan perubahan nama kecuali ada alasan yang kuat”.

Pada tahun 2012, perwakilan negara bagian Mississippi Steve Holland mengusulkan rancangan undang-undang untuk mengganti nama bagian Teluk, yang dekat dengan AS, menjadi Teluk Amerika. Holland kemudian menganggap RUU tersebut sebagai sebuah lelucon, dan RUU tersebut tidak disahkan ketika dirujuk ke sebuah komite.

Jadi, meskipun Trump, secara teoritis, dapat mengubah nama Teluk Meksiko berdasarkan dokumen resmi AS, hal ini tidak perlu diterima secara internasional.

Apakah ada badan air lain yang namanya masih diperdebatkan?

Ketegangan diplomatik antar negara tetangga telah menyebabkan konflik penamaan ruang maritim yang berkepanjangan.

Jepang dan Korea berselisih mengenai apa yang disebut sebagai laut yang diapit oleh kedua negara. Tokyo menyebutnya Laut Jepang sedangkan Seoul bersikeras menyebutnya Laut Timur.

Penamaan Laut Cina Selatan juga masih diperdebatkan. Filipina bersikeras bahwa sebagian wilayahnya harus disebut Laut Filipina Barat, sementara Vietnam lebih memilih Laut Timur.

Apa yang Iran sebut sebagai Teluk Persia dikenal sebagai Teluk Arab oleh negara-negara Arab.