Tanggul Kali Ingas di Bojonegoro Jebol, Ratusan Hektare Padi Terendam

TANGGUL avour Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, jebol sepanjang 8 meter, Rabu (18/12). Jebolnya tanggul anak Sungai Bengawan Solo ini karena dipicu derasnya aliran air dari kawasan hulu sungai akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. 

Kondisi tersebut mengakibatkan tanaman padi lebih dari 800 hektare terendam banjir. Warga bersama petugas BPBD, TNI, dan pihak terkait saat ini tengah melakukan penanggulangan tanggul dengan menutup jebolan secara darurat.

Ratusan tanaman padi yang berumur 45 hari setelah tanam itu tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno. Yakni, area tanaman padi di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, dan sejumlah desa diwilayah Kecamatan Baureno. 

Antara lain, tersebar di Desa Pomahan, Karangdayu dan Pucangarum. Nurhadi, 30, petani setempat mengatakan tanggul Kali Ingas yang jebol itu berada di titik Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor. 

Menurut dia, tanggul itu jebol sepanjang 8 meter pada titik yang sama saat terjadi jebol tanggul sebelumnya. Jebolan terjadi pada Rabu (18/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, kiriman air dari kawasan hulu sungai di wilayah Kecamatan Kepohbaru dan Sumberrejo sangat deras.

Kondisi tersebut mengakibatkan tanggul jebol sepanjang 8 meter. Titik jebolan itu tepat pada tanggul darurat yang jebol pada tahun sebelumnya. Petugas BPBD, TNI, Polri dan warga setempat melakukan penanganan secara darurat tanggul jebol tersebut. 

“Tanggul yang jebol ini sudah kedua kalinya, tahun kemarin juga jebol di tempat yang sama,” ungkapnya. 

Akibat jebolnya tanggul tersebut, lebih dari 700 hektare tanaman padi di dua kecamatan terendam banjir. “Hampir 900 hektare padi terendam banjir di Kecamatan Kanor dan Baureno. Karena kedua kecamatan ini berbatasan langsung,” jelasnya. 

Perangkat Desa Kedungprimpen, Yoyok, juga menambahkan, sejak Rabu pagi warga masyarakat bergotong-royong membendung tanggul jebol dengan alat seadabya. Hal ini agar jebolan tanggul tidak semakin melebar. 

“Kita berusaha semaksimal mungkin, untuk mengantisipasi agar titik tanggul yang jebol tidak semakin melebar,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan Kali Avour Ingas merupakan anak sungai Bengawan Solo yang mengalirkan air dari wilayah Kecamatan Sumberrejo, dan bermuara di Sungai Bengawan Solo di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno. 

Tingginya debit air dari kawasan hulu sungai tidak bisa langsung masuk Bengawan Solo. “Jebolnya tanggul Kali Avour Ingas ini dikarenakan air dari wilayah hulu tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo, karena debitnya sedang naik. Sehingga tekanan air dari hulu terus menumpuk dan menjebol tanggul,” pungkasnya. (YK/J-3)